Titah Trumph Terbaru, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang menutup celah perdagangan yang dikenal sebagai “de minimus” yang memungkinkan paket bernilai rendah dari Tiongkok dan Hong Kong masuk ke Amerika Serikat tanpa bea.
Pada 2 April 2025, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menandatangani perintah eksekutif yang menghapus pengecualian bea impor untuk barang-barang bernilai rendah dari China dan Hong Kong. Kebijakan ini menutup celah perdagangan yang dikenal sebagai “de minimis”, yang sebelumnya memungkinkan paket bernilai di bawah $800 masuk ke AS tanpa bea masuk. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap meningkatnya impor murah dari China dan kekhawatiran terkait praktik perdagangan yang dianggap tidak adil.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali mengeluarkan kebijakan tegas terhadap Tiongkok dengan menghapus ketentuan bebas bea impor (de minimis) yang selama ini berlaku bagi barang bernilai rendah dari negara tersebut. Langkah ini merupakan bagian dari kebijakan proteksionisme ekonomi AS yang bertujuan untuk menekan dominasi produk impor dari Tiongkok dan meningkatkan daya saing industri dalam negeri.
Dalam kebijakan baru ini, semua barang impor dari Tiongkok—terlepas dari nilainya—akan dikenakan tarif bea masuk yang lebih tinggi. Sebelumnya, aturan de minimis memungkinkan barang dengan nilai di bawah $800 masuk ke AS tanpa tarif. Penghapusan aturan ini akan berdampak signifikan, terutama bagi perusahaan e-commerce asal Tiongkok seperti Shein, Temu, dan AliExpress, yang selama ini memanfaatkan celah tersebut untuk menjual produk murah di pasar AS.
Dampak pada Perusahaan E-Commerce Tiongkok
Kebijakan ini menimbulkan gejolak besar bagi bisnis e-commerce berbasis di Tiongkok. Banyak perusahaan yang selama ini bergantung pada skema de minimis kini harus menyesuaikan strategi bisnis mereka agar tetap bisa bersaing di pasar AS.
Beberapa dampak langsung yang sudah terlihat antara lain:
Penurunan saham perusahaan besar: Saham PDD Holdings (pemilik Temu) turun 6%, sementara Alibaba (operator AliExpress) dan JD.com masing-masing mengalami penurunan 5,1% dan 4,7% di bursa Hong Kong setelah kebijakan ini diumumkan.
Potensi kenaikan harga bagi konsumen AS
Barang-barang murah dari Tiongkok yang sebelumnya bisa masuk tanpa pajak kini akan dikenakan tarif, yang kemungkinan besar akan meningkatkan harga bagi konsumen AS.
Kemungkinan penyesuaian strategi bisnis Perusahaan
seperti Shein dan Temu mungkin akan mencoba mengalihkan pengiriman mereka melalui negara lain atau mencari cara lain untuk tetap kompetitif.
Alasan di Balik Kebijakan Ini
Trump menegaskan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk:
Melindungi industri domestik
Dengan membatasi masuknya produk murah dari Tiongkok, produsen lokal AS diharapkan dapat lebih kompetitif dan meningkatkan produksinya tanpa harus bersaing dengan barang impor berharga murah.
Mengurangi praktik perdagangan tidak adil
AS menuduh Tiongkok memanfaatkan celah perdagangan, termasuk subsidi besar-besaran terhadap produk ekspor mereka, yang membuat harga barang jauh lebih murah dibandingkan produk lokal AS.
Menekan arus barang ilegal
Pemerintah AS mengklaim bahwa kebijakan bebas bea impor telah dimanfaatkan untuk menyelundupkan barang ilegal, termasuk produk yang terkait dengan krisis opioid sintetis, seperti fentanil, yang banyak masuk melalui paket-paket kecil dari Tiongkok.
Bagian Dari Strategi Perang Dagang
Trump telah lama dikenal sebagai pendukung kebijakan tarif tinggi terhadap Tiongkok sejak masa kepresidenannya yang pertama (2017-2021). Langkah ini diyakini sebagai bagian dari strategi perang dagang yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan AS pada barang impor Tiongkok.
Reaksi dari Berbagai Pihak
Reaksi dari Tiongkok
Pemerintah Tiongkok mengecam kebijakan ini dan menganggapnya sebagai tindakan proteksionisme yang merugikan perdagangan global. Beijing memperingatkan bahwa langkah ini bisa memicu retaliasi perdagangan, termasuk kemungkinan pemberlakuan tarif balasan terhadap produk-produk ekspor AS ke Tiongkok.
Dampak bagi Konsumen AS
Kritikus kebijakan ini menyoroti kemungkinan lonjakan harga barang konsumsi di AS. Banyak konsumen yang selama ini mengandalkan produk murah dari Shein dan Temu. Kini mungkin harus membayar lebih mahal atau mencari alternatif lain.
Dukungan dari Produsen AS
Sebaliknya, kebijakan ini mendapat dukungan dari industri manufaktur dalam negeri. Hal yang selama ini merasa dirugikan oleh membanjirnya barang murah dari Tiongkok. Dengan penghapusan bebas bea impor, produsen AS diharapkan bisa meningkatkan produksi dan bersaing dengan harga yang lebih stabil.
Kesimpulan
Kebijakan Trump yang menghapus aturan bebas bea impor untuk barang dari Tiongkok. Hal ini merupakan langkah besar dalam upayanya untuk melindungi industri AS dan membatasi dominasi ekonomi Tiongkok. Meski akan berdampak positif bagi produsen lokal. Kebijakan ini juga berpotensi meningkatkan harga barang konsumsi dan memicu ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok. Dengan reaksi yang beragam dari berbagai pihak. Langkah ini akan menjadi salah satu kebijakan perdagangan yang paling diperhatikan dalam beberapa bulan mendatang.