Benarkah Kanker Bisa Meningkat Jika Makan Daging Ayam?

Daging Ayam, Sebuah studi terbaru dari Italia menemukan mengonsumsi daging ayam secara rutin bisa memperbesar potensi terkena kanker gastrointestinal hingga kematian. Mengutip Medical News Today, Jumat (23/5/2025), temuan studi tersebut menunjukkan mengonsumsi lebih dari 300 gram daging ayam yang setara empat porsi dalam seminggu dapat meningkatkan risiko kematian akibat kanker saluran pencernaan sampai 27 persen.

Daging Ayam

 

Apakah makan daging ayam bisa menyebabkan kanker? Pertanyaan ini sering muncul di tengah masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya pola makan sehat. Daging ayam, sebagai salah satu sumber protein hewani yang populer di Indonesia, sering dianggap lebih sehat dibandingkan daging merah. Namun, benarkah konsumsi daging ayam berkaitan dengan peningkatan risiko kanker?

Kandungan Gizi Daging Ayam

Daging ayam merupakan sumber protein tinggi, rendah lemak (terutama pada bagian dada tanpa kulit), dan mengandung vitamin serta mineral penting seperti B6, B12, seng, dan zat besi. Karena alasan inilah, banyak ahli gizi merekomendasikan daging ayam sebagai bagian dari diet seimbang.

Namun, cara pengolahan daging ayam memiliki peranan penting dalam menentukan apakah makanan ini tetap sehat atau justru berisiko.

Kaitan Antara Daging unggas dan Risiko Kanker

Hingga saat ini, belum ada bukti ilmiah kuat yang secara langsung mengaitkan konsumsi daging unggas dengan penyebab kanker. Namun, beberapa studi menyebutkan adanya risiko kanker tertentu yang berkaitan dengan cara memasak atau mengolah daging unggas , seperti:

Metode Memasak yang Tidak Sehat

Memasak ayam dengan suhu tinggi seperti dibakar, digoreng, atau dipanggang dapat menghasilkan senyawa karsinogenik seperti heterocyclic amines (HCA) dan polycyclic aromatic hydrocarbons (PAH). Senyawa ini terbentuk ketika protein hewani diproses pada suhu tinggi dan dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker, terutama kanker usus, kanker pankreas, dan kanker prostat.

Daging Olahan

Ayam yang telah diproses menjadi nugget, sosis ayam, atau ayam asap mengandung bahan tambahan seperti nitrat dan pengawet lain yang berpotensi meningkatkan risiko kanker jika dikonsumsi berlebihan.

Fakta vs Mitos: Apakah Makan Daging unggas Aman?

Selama dikonsumsi dalam jumlah wajar dan dimasak dengan cara yang sehat, makan daging unggas tidak menyebabkan kanker. Justru, daging unggas bisa menjadi bagian dari pola makan sehat jika dibandingkan dengan daging merah atau daging olahan.

Beberapa tips agar konsumsi daging unggas tetap sehat antara lain:

  • Pilih bagian ayam yang rendah lemak seperti dada tanpa kulit.
  • Hindari menggoreng ayam dengan minyak banyak.
  • Gunakan metode memasak seperti mengukus, merebus, atau memanggang dengan suhu yang tidak terlalu tinggi.
  • Kurangi konsumsi ayam olahan atau instan.

Q & A Dengan Topik Pembahasan Benarkah Makan Daging Ayam Meningkatkan Kanker?

Apakah benar makan daging unggas bisa meningkatkan risiko kanker?

Tidak sepenuhnya benar. Daging unggas pada dasarnya tidak menyebabkan kanker jika dikonsumsi dalam jumlah wajar dan dimasak dengan cara yang sehat. Namun, cara pengolahan daging unggas dan zat tambahan seperti pengawet atau daging olahan (processed chicken) dapat berkontribusi pada peningkatan risiko kanker tertentu.

Apa yang menyebabkan daging ayam dikaitkan dengan kanker?

Kaitan antara daging unggas dan kanker sering muncul karena:

  • Metode memasak yang tidak sehat seperti memanggang atau membakar pada suhu tinggi dapat menghasilkan senyawa karsinogenik seperti Heterocyclic Amines (HCA) dan Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAH).
  • Daging unggas  olahan yang mengandung nitrat atau pengawet kimia bisa meningkatkan risiko kanker, terutama kanker kolorektal.
  • Konsumsi berlebihan protein hewani tanpa diimbangi dengan sayuran dan serat bisa berdampak negatif pada kesehatan usus.

Jenis kanker apa yang mungkin berisiko jika makan ayam terlalu sering?

Beberapa penelitian menunjukkan kemungkinan peningkatan risiko untuk jenis kanker tertentu, seperti:

  • Kanker payudara (jika dikaitkan dengan konsumsi daging secara umum yang dimasak pada suhu tinggi)
  • Kanker kolorektal (terutama dari daging olahan, bukan ayam segar)
    Namun, data ini masih belum konsisten dan lebih banyak diteliti pada daging merah dan olahan dibanding ayam.

Bagaimana cara aman mengonsumsi daging unggas agar tidak meningkatkan risiko kanker?

Berikut tips konsumsi ayam yang aman:

Pilih ayam segar tanpa pengawet.

  • Hindari memasak dengan suhu terlalu tinggi atau dibakar langsung di atas api.
  • Gunakan metode memasak sehat seperti direbus, dikukus, atau dipanggang dengan suhu terkontrol.
  • Konsumsi bersama sayuran dan makanan tinggi serat.
  • Batasi konsumsi ayam goreng cepat saji atau daging unggas olahan seperti sosis ayam dan nugget.

Apakah ada rekomendasi konsumsi ayam dari ahli kesehatan?

Ya, kementerian kesehatan dan WHO merekomendasikan konsumsi daging putih seperti ayam dalam jumlah sedang sebagai bagian dari diet seimbang. Penting untuk menghindari konsumsi berlebihan, memperhatikan cara memasak, dan memilih sumber ayam yang sehat.

Kesimpulan

Makan daging unggas tidak secara langsung menyebabkan kanker. Namun, cara pengolahan dan frekuensi konsumsi dapat memengaruhi risiko kesehatan secara keseluruhan. Untuk menjaga kesehatan dan mengurangi risiko kanker, konsumsilah daging unggas secukupnya, pilih metode memasak yang sehat, dan seimbangkan dengan konsumsi sayur serta buah-buahan.

Tags:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*