Awas Perang Baru Lagi! Israel Ancam Iran, Sebut Siap Bertindak

Perang Baru Lagi, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menegaskan militernya tengah menyiapkan langkah tegas – untuk mencegah Iran kembali menjadi ancaman setelah konflik 12 hari yang berakhir dengan gencatan senjata. “Misi militer saat ini adalah menyiapkan rencana penegakan hukum agar Iran tidak dapat mengancam Israel lagi,” kata Katz dalam pertemuan dengan pimpinan militer pada Kamis (3/7/2025), seperti dikutip AFP dalam pernyataan resmi kementeriannya.

Perang Baru Lagi

Awas Perang Baru Lagi! Israel Ancam Iran, Sebut Siap Bertindak Dalam konflik 12 hari dengan Iran, Israel mengakui telah menjadi target lebih dari 50 rudal, menewaskan 28 orang. Di pihak Iran, serangan Israel menewaskan lebih dari 900 orang, menurut otoritas peradilan Iran. Sejumlah media Israel menyebut para pemimpin negara itu mempertimbangkan strategi jangka panjang mirip pendekatan di Lebanon, di mana Israel secara berkala meluncurkan serangan terhadap posisi militan Hizbullah meskipun ada kesepakatan gencatan senjata sejak November.

Awas Perang Baru Lagi! Israel Ancam Iran, Sebut Siap Bertindak

Ketegangan di Timur Tengah kembali memanas. Israel, yang selama ini dikenal memiliki hubungan panas dengan Iran, baru-baru ini mengeluarkan ancaman terbuka. Pernyataan ini memicu kekhawatiran global akan pecahnya perang baru yang bisa berdampak luas, tidak hanya di kawasan, tetapi juga pada stabilitas global.

Latar Belakang Ketegangan Israel-Iran

Permusuhan antara Israel dan Iran bukanlah hal baru. Sejak Revolusi Islam 1979 di Iran, hubungan kedua negara memburuk drastis. Iran menolak keberadaan Israel sebagai negara dan mendukung kelompok-kelompok militan yang sering menyerang Israel, seperti Hizbullah di Lebanon dan Hamas di Gaza.

Israel, di sisi lain, menganggap Iran sebagai ancaman eksistensial, terutama karena program nuklirnya. Sejak awal 2000-an, Israel terus menyuarakan kekhawatiran akan kemungkinan Iran mengembangkan senjata nuklir yang bisa digunakan untuk menyerang Israel.

Ancaman Terbaru Israel terhadap Iran

Pada awal Juli 2025, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengeluarkan pernyataan keras yang menyebut Israel “siap bertindak” terhadap Iran. Netanyahu menegaskan bahwa Israel tidak akan tinggal diam jika Iran terus memperkaya uranium dan mendekati kemampuan untuk membuat senjata nuklir.

“Kami tidak akan ragu mengambil tindakan militer jika itu diperlukan untuk melindungi rakyat kami dan memastikan keamanan negara,” ujar Netanyahu dalam konferensi pers di Yerusalem.

Poin-Poin Utama Ancaman Israel

  • Ancaman langsung: Israel menyebutkan siap melakukan serangan preventif jika Iran melewati “garis merah” tertentu.
  • Fokus pada nuklir: Program nuklir Iran menjadi alasan utama Israel merasa terancam.
  • Aliansi regional: Israel memperkuat hubungan dengan negara-negara Arab yang juga khawatir dengan pengaruh Iran di kawasan, seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Reaksi Iran dan Dunia Internasional

Iran menanggapi ancaman ini dengan menuduh Israel memprovokasi konflik untuk kepentingan politik internal. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, menyebut ancaman Israel sebagai “retorika kosong” dan menegaskan Iran akan mempertahankan haknya untuk mengembangkan teknologi nuklir untuk tujuan damai.

Sementara itu, Amerika Serikat dan negara-negara Eropa mendesak kedua pihak untuk menahan diri. PBB juga memperingatkan agar konflik tidak berkembang menjadi perang terbuka yang bisa mengguncang pasar minyak dan memperburuk ketegangan global.

Risiko Perang dan Dampaknya bagi Kawasan

Jika konflik benar-benar pecah, dampaknya tidak hanya akan dirasakan oleh Israel dan Iran. Berikut beberapa risiko yang mungkin terjadi:

  • Lonjakan harga minyak: Timur Tengah adalah kawasan penghasil minyak utama dunia. Konflik di kawasan ini bisa langsung mendorong harga minyak melonjak.
  • Krisis kemanusiaan: Serangan militer bisa memicu gelombang pengungsi baru dan krisis kemanusiaan di negara-negara sekitar.
  • Destabilisasi regional: Negara-negara seperti Lebanon, Suriah, dan Irak bisa terseret ke dalam konflik.
  • Ancaman terhadap jalur perdagangan global: Selat Hormuz, yang menjadi jalur penting ekspor minyak, bisa terganggu jika konflik meluas.

Sejarah Serangan Israel terhadap Iran

Israel sudah beberapa kali dituding melakukan serangan tersembunyi ke fasilitas nuklir Iran, termasuk serangan siber Stuxnet yang terkenal pada 2010. Selain itu, beberapa ilmuwan nuklir Iran juga tewas dalam serangan misterius yang diyakini didalangi Israel.

Serangan-serangan ini dianggap sebagai upaya Israel untuk memperlambat atau menggagalkan program nuklir Iran tanpa harus memicu perang besar-besaran. Namun, ancaman terbaru Israel ini menunjukkan bahwa opsi serangan terbuka kini semakin nyata.

Sikap Negara-Negara Arab

Menariknya, beberapa negara Arab yang dulu berseberangan dengan Israel kini justru mendukung sikap keras terhadap Iran. Arab Saudi, misalnya, telah lama khawatir dengan pengaruh Iran di Yaman dan wilayah lainnya. Kerja sama keamanan antara Israel dan negara-negara Teluk dalam beberapa tahun terakhir semakin memperkuat posisi Israel.

Peran Amerika Serikat dan Sekutu Barat

Sebagai sekutu utama Israel, Amerika Serikat memiliki peran penting dalam menenangkan ketegangan. Washington berusaha menyeimbangkan dukungan terhadap Israel dengan menjaga jalur diplomasi agar Iran tidak semakin radikal.

Pada saat yang sama, Eropa juga mendorong agar kesepakatan nuklir (JCPOA) yang sempat ditinggalkan, bisa dihidupkan kembali untuk meredakan ketegangan. Namun, dengan meningkatnya ancaman, upaya diplomasi ini tampak semakin sulit.

Upaya Diplomasi: Masih Mungkin atau Sudah Terlambat?

Banyak analis menilai jalan diplomasi semakin sempit, terutama setelah Iran meningkatkan kapasitas pengayaan uranium hingga mendekati level senjata. Israel, yang tidak mau mengambil risiko, merasa perlu bertindak sebelum Iran memiliki bom nuklir.

Meski demikian, beberapa pihak masih percaya jalur diplomasi bisa menjadi solusi jika ada tekanan internasional yang cukup kuat, termasuk dari Dewan Keamanan PBB, Uni Eropa, dan negara-negara Asia.

Kesimpulan

Ancaman terbaru Israel kepada Iran bukan hanya retorika politik biasa. Situasi ini bisa benar-benar meledak menjadi perang terbuka yang berakibat fatal bagi stabilitas global. Negara-negara di dunia harus meningkatkan upaya diplomasi dan mendorong dialog agar konflik tidak berkembang lebih jauh. Jika pecah perang, dampaknya bisa sangat luas: dari melonjaknya harga minyak, meningkatnya ketegangan antar negara, hingga potensi terjadinya konflik global yang lebih besar.

https://fleurbaix.com/

https://seancorcoranart.com/

Tags:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*